17 June 2009

Tonalitas dan Modalitas dalam Jazz


Jazz merupakan salah satu gaya bermusik yang berada di jalur tonal sekaligus jalur modal. Hal inilah yang terutama perlu dipahami untuk peminat jazz awal. Dalam perspektif tonal, jazz memiliki fungsi serta karakter akor selayaknya musik tonal lain. Namun karena dalam jazz banyak terjadi modulasi maka pendekatan modal menjadi pilihan cerdas terutama dalam berimprovisasi.

Tonalitas merupakan sebuah sistem relasi antar nada maupun akor seperti telah banyak dikenal dalam musik-musik klasik Eropa dan akhirnya juga menjadi standar musik populer di bumi ini. Dan pada dasarnya jazz pun berada dalam lingkaran tersebut.

Namun demikian jazz juga menawarkan sistem modal yang dapat diterapkan sekaligus bersamaan dengan tonalitas. meskipun modalitas dalam jazz sesungguhnya bukan modalitas dalam arti sesungguhnya seperti yang diterapkan dalam musik renaesance.

kemudian apa sesungguhnya makna tonalitas dan modalitas dalam jazz:

1. Tonalitas

Seperti dalam musik lain, progresi akor dalam jazz sesungguhnya menganut sistem tonal pada umumnya. Dimana akor-akor yang digunakan dikelompokkan atas dasar karakter serta fungsi.

Seperti dalam musik lain akor-akor dalam jazz juga memiliki fungsi sebagai berikut:
I Tonik
ii Supertonik
iii Median
IV Subdominant
V Dominant
vi Submedian
vii Leading

Selain itu akor-akor dalam jazz dikelompokkan dalam karakter-karakter:
1. Mayor (M7, M9, M#11, M13, M6, Madd9, dan lain-lain)
2a. Minor (m7, m9, m11, m13, m7-5, m7-5+9, dan lain-lain)
2b. Tonik Minor (mM7, m6)
3. Dominant (7, 9, 11, 13, 7-9, 7+5 dan lain-lain)

2. Modalitas

Modalitas dalam jazz sesungguhnya hanya terbatas pada teknik penempatan modus dalam karakter-karakter akor sebagai background harmoni dalam sebuah lagu jazz.

Kemudian... apa sesungguhnya modus/modes itu?

begini ceritanya...
dahulu sebelum tangga nada mayor itu terstandarisasi secara komplek seperti sekarang.. sesungguhnya telah ada rangkaian nada yang berbeda-beda.. inilah yang disebut modes..
pada jaman Yunani telah dikenal berbagai modus seperti doris, mixolidis, aeolis dan sebagainya (tapi modus yg ada pada jaman Yunani ini berbeda dengan modus ygkita kenal saat ini... ada sebuah rantai sejarah yg terputus sehinga penyebutan modus jaman itu berbeda dengan modus jaman sekarang)...
kemudian modu-modus tersebut berkembang... dan ketika telah lengkap ternyata modus-modus tersebut sesungguhnya adalah satu rangkaian yaitu tangga nada mayor...

berarti modus itu sesungguhnya adalah sebuah tangga nada mayor (ataupun minor melodis) namun dengan perspektif tonik yang berbeda..

kemudian apa saja modus-modus tersebut?
ini dia:
1. ionian (1-2-3-4-5-6-7-1)
2. dorian (1-2-b3-4-5-6-b7-1)
3. phrygian (1-b2-b3-4-5-b6-b7-1)
4. lydian (1-2-3-#4-5-6-7-1)
5. mixolydian (1-2-3-4-5-6-b7-1)
6. aeolian (1-2-b3-4-5-b6-b7-1)
7. locrian (1-b2-b3-4-b5-b6-b7-1)

modus-modus tersebut memiliki karakter seperti halnya akor... dan karakter inilah yang kemudian akan menjadi pedoman bagaimana menempatkan modus-modus tersebut dalam improvisasi..
Sumber

0 Coment:

Post a Comment

Share/Bookmark
Related Posts with Thumbnails